
Saya bertemu BFF (best friend forever) saya pertama kali pada saat kelas enam SD. Waktu itu kami berada dalam sebuah kompetisi, saling memperhatikan satu sama lain (atau saya saja, sih. Dia terlalu sibuk mempersiapkan diri untuk maju ke putaran berikutnya), dan kebetulan banget, kami berdua lolos sebagai wakil wilayah untuk tahap berikutnya.
Saya pikir itu semua akan selesai ketika kompetisi berakhir. Ternyata saya meremehkan kekuatan takdir. Siapa yang menyangka, satu tahun kemudian, kami bertemu lagi dan sejak saat itu dia bagaikan permen karet yang menempel di alas sepatu flat saya: lengket dan susah dilepaskan. Sampai sekarang, 19 tahun kemudian.
Kalau saja ada penelitian yang merumuskan tanda-tanda apakah kita telah menemukan "Sahabat Terbaik Dalam Hidup Kita", saya yakin mayoritas tanda-tandanya ada pada kami berdua. Sementara saya belum menemukan penelitiannya, jadi saya buat daftarnya sendiri (yang merupakan justifikasi bahwa kami berdua benar-benar BFF).
1. Ingat nggak, kita dan BFF dulu sering berpikir untuk tumbuh dewasa bersama?
Saya dan BFF memilih SMA dan universitas yang sama (untungnya diterima — pfiuh). Sekarang, bekerja di tengah kota dengan kantor yang nggak terlalu jauh. Beberapa kali kami duduk bersisian, menatap langit ibu kota, sambil bertanya satu sama lain: "Pernah terbayang nggak sih, dulu kita pernah bermimpi menjadi kita yang sekarang — dan sekarang kita menjadi apa yang kita impikan?" Yes dear, kita dan BFF tumbuh dewasa bersama dan mengejar mimpi bersama karena...kita adalah sahabat sehidup semati.
2. Dia bisa dipercaya dan loyal
Ketika kita memberikan pengakuan (terdalam, terkelam, terbahagia — apa pun), kita bisa memberitahunya tanpa perlu merasa takut akan dicap jelek atau takut suatu hari dia akan bergosip di belakang kita.
3. Memiliki guilty pleasure yang sama
Seperti misalnya mengomentari akun Instagram seseorang. Atau menonton program gosip di televisi yang sedang membahas hal tidak penting. Orang yang nggak kita kenal. Membuang waktu. Tapi menyenangkan. Dan kita akan membawa rahasia ini sampai dunia berakhir.
4. Kita berdua bisa menjadi sepasang mata-mata dan agen rahasia papan atas
Karena bisa berkomunikasi hanya dengan tatapan mata. Malah kadang-kadang bisa membaca pikiran satu sama lain. Atau dia bisa menyelesaikan kalimat yang sedang kita katakan — bahkan belum keluar dari mulut kita. Iya, segitunya.
5. Saling mendukung satu sama lain
Dalam hal baik dan buruk. Baik dalam hal penting maupun hal yang nggak masuk akal sekalipun. Kalau hal yang penting sih, memang sudah sewajarnya. Tapi untuk hal yang nggak penting? Seperti misalnya ketika saya sedang terjebak lembur di kantor dan dia mengirimkan pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar