Senin, 26 Agustus 2013

Kehidupan wanita Yakuza, jeratan narkoba dan seks bebas



"Tidak pernah saya berpikir kembali lagi ke dunia Yakuza," kata Shoko saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (23/8) malam.

Sebagai anak petinggi Yakuza, Shoko besar di kalangan Yakuza. Dia pun mulai terlibat di dalamnya. Diakui, hal ini dilakukan atas pilihan sendiri. Tak ada saudaranya yang bergabung dengan Yakuza. Ayah Shoko pun tak ingin anaknya mengikuti jejaknya.

Tapi Shoko memilih jalan hidupnya sendiri. Dia menjadi bagian organisasi Yakuza. Shoko pun terjerumus menjadi pecandu narkoba. Dia terlibat asmara dan seks dengan sesama anggota Yakuza. Dua hal ini pernah sangat lekat dengan dirinya.

Wanita bertato ini juga akrab dengan kehidupan malam dan menjadi pacar gelap para anggota Yakuza.

Hidupnya hancur-hancuran kala itu. Tapi Shoko cukup beruntung tak pernah merasakan dipenjara.

Tugas wanita Yakuza biasanya menemani para pembesar atau jadi wanita simpanan. Mereka tak terlibat langsung dengan perang antarkelompok atau kekerasan lain. Tapi Shoko paham betul bagaimana kerasnya hidup di lingkungan Yakuza.

Shoko juga tahu informasi A1 alias terpercaya soal penyelundupan narkoba yang dilakukan Yakuza. Narkoba itu salah satunya berasal dari Korea Utara. Rupanya sejauh itu kerja sama internasional Yakuza.

Kini Shoko mengaku sudah tobat dan keluar dari dunia Yakuza. Shoko memilih membesarkan anaknya yang kini berusia 8 tahun seorang diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar