“Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya.”
(Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)“Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang,sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya.”(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Abu Qathan, dari Syu’bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara’ bin `Azib r.a.)
“Rambut Rasulullah saw. tidak terlampau
keriting, tidak pula lurus kaku, rambutnya mencapai kedua daun
telingannya. ” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Wahab bin
Jarir bin Hazim, dari Hazim yang bersumber dari Qatadah)
“Sesungguhnya Rasulullah saw., dulunya
menyisir rambutnya ke belakang,sedangkan orang-orang musyrik menyisir
rambut mereka ke kiri dan ke kanan,dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke
belakang. Selama tidak ada perintah lain,Rasulullah saw. Senang
menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab.Kemudian,Rasulullah saw. menyisir
rambutnya ke kiri dan ke kanan.”(Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nashr dari
`Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid,dari az Zuhri, dari
`Ubaidilah bin `Abdullah bin `Utbah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas
r.a.)
CARA BERSISIR RASULULLAH SAW
“Rasulullah saw. sering meminyaki rambutnya,
menyisir janggutnya dan sering waktu menyisir rambutnya beliau menutupi
(bahunya) dengan kain kerudung. Kain kerudung itu demikian berminyak
seakan-akan kain tukang minyak.” (Diriwayatkan oleh Yusuf bin’Isa, dari
Rabi’ bin Shabih, dari Yazid bin aban ar Raqasyi*,yang bersumber dari
Anas bin Malik r.a.)
• Aban ar Raqasyi dikenal sebagai orang
yang dinilai munkar periwayatannya. Hadist ini sangat berlawanan dengan
kebanyakan hadist shahih, yang menerangkan tentang kebersihan dan
penampilan terpuji dari Rasulullah saw. (Muhammad Afif az Za’bi).
“Rasulullah saw. melarang bersisir kecuali sekali-kali. ”
(Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar, dari Yahya bin Sa’id,dari Hisyam bin
Hasan, dari al Hasan Bashri, yang bersumber dari `Abdullah bin
Mughaffal r.a.*)• Yang dilarang ialah bersisir layaknya wanita pesolek.
• ‘Abdullah bin Mughaffal r.a. dalah sahabat Rasulullah saw. Yang masyhur, ia adalah salah seorang peserta “Bai’tus Syajarah”, wafat pada tahun 60 H ada pula yang mengatakan tahun 57 H.
UBAN RASULULLAH SAW
Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.:
“Pernahkah Rasulullah saw.menyemir rambutnya yang telah beruban?” Anas
bin Malik menjawab:”Tidak sampai demikian. Hanya beberapa lembar uban
saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang
memutih) dengan daun pacar dan katam.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin
Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)
• Katam adalah sejenis tumbuh-tumbuhan
yang biasa digunakan untuk memerahi rambut sedangkan warnanya merah tua.
Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a.
berkata:
“Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!” Rasulullah saw.
bersabda: “Surah Hud, Surah al Waqi’ah, Surah al Mursalat, Surah Amma
Yatasa’alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban.”
(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A’la, dari Mu’awiyah bin
Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu
`Abbas r.a.) “Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sesungguhnya telah
beruban!” Rasulullah saw. bersabda: “Surah Hud dan beberapa surah
sebangsanya telah menyebabkan aku beruban.”(Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki’, dari Muhammad bin Basyar, dari ‘Ali bin Shalih, dari Abi Ishaq yang bersumber dari Abi Juhaifah r.a.*)
• Abu Juhaifah adalah Wahab as Sawa’ bin
`Amir bin Sha’sha’ah al Kufi. Ia adalah seorang sahabat yang masyhur.
Menurut al Dzahabi, ia adalah rawi yang tsiqat (kuat hapalan dan
terpercaya). Ia wafat pada tahun 74 H.
SEMIR RAMBUT RASULULLAH SAW
Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al
Khaskhashiyyah pernah bercerita: “Aku melihat Rasulullah saw. keluar
dari rumahnya mengibaskan rambut sehabis mandi. Dan di kepalanya
terdapat bekas daun inai”, atau “bekas celupan”(rawi ragu).
(Diriwayatkan oleh Ibrahim bin Harun, dari Nadlr bin Zararah*, dari Abi
Jinab*, dari Iyad bin Laqith, yang bersumber dari Jahdzamah r.a.)
• Nadlr bin Zararah dalah rawi yang dla’if dan termasuk Matruk.
• Ali Jinab dikenal sebagai rawi yang masyhur tapi ia dianggap
dla’if karena sering menyamarkan rawi. “Aku melihat rambut Rasulullah
saw. dipacari merah.” (Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman,
dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang
bersumber dari Anas r.a.)CELAK MATA RASULULLAH SAW
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari
Ibnu `Abbas r.a. dikemukakan: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda:
“Bercelaklah kalian dengan Itsmid*, karena ia dapat mencerahkan
pengliahatan dan menumbuhkan bulu mata. Sungguh Nabi saw. Mempunyai
tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada setiap malam.
Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini.”(Diriwayatkan oleh Muhammad
bin Humaid ar Razi, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Abbad bin Manshur,
dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
• Itsmid adalah batu celak biasanya
berupa serbuk. Warnanya hitam atau biru. Serbuk itsmid dioleskan pada
bulu mata atau disapukan di sekeliling mata.
• Yang dimaksud di sini adalah tiga olesan di mata sebelah kanan dan tiga olesan di mata sebelah kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar