Senin, 26 Agustus 2013

Pengamat: Cantik dan kaya lebih berisiko jadi korban kejahatan


Sisca ditemukan warga bersimbah darah di jalan. Wajahnya rusak akibat sabetan golok, dan penuh luka akibat diseret sepeda motor. Polisi kemudian menangkap dua pelaku, yakni Wawan dan keponakannya, Ade. Kedua pelaku kini meringkuk di tahanan polisi.

Teranyar adalah kasus pembunuhan sadis menimpa Putri Rahmawati (24). Wanita cantik berambut lurus ini menjadi korban pembunuhan di rumah kontrakan Jalan Raya Jatiwaringin Gang Swadaya I RT 01/02, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (25/8). Dia ditemukan tewas telanjang dengan luka sayatan di leher dan tangan.

Menurut Pengamat Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala, wajar jika wanita-wanita cantik amat rentan menjadi korban kriminal. Sebab secara naluri, kata dia, kodrat wanita lebih lemah dibandingkan laki-laki.

"Ya wajar, wanita menjadi korban kekerasan. Cantik dan kaya tambah beresiko, ya wajar," ujar Adrianus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (25/8).

Dia melanjutkan, tenaga yang dimiliki wanita jauh lebih lemah daripada laki-laki yang memiliki daya lebih kuat. Sehingga faktor ini dijadikan salah satu sebab mengapa wanita lebih rentan menjadi korban kejahatan.

Adrianus menjelaskan, kebanyakan motifnya karena dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan. "Di antaranya, yang banyak motifnya lebih pada sisi-sisi keuntungan. Kemudian perlawanan wanita yang lemah, bisa juga karena dendam, ekonomi, dendam bisnis dan lain-lain," jelas Adrianus.

Perempuan mudah menjadi korban kejahatan karena kurang mampu melawan. Lebih jauh Adrianus melanjutkan, dibutuhkan sejumlah tips-tips atau strategi untuk meminimalisir terjadinya tindak kejahatan terhadap wanita itu.

"Ya menyadari secara fisik, kalau cantik ya ditutupi dan jangan diumbar. Kemudian kalau pergi ke mana-mana harus ditemani misalnya dengan sopir atau pembantu," ujarnya.

Strategi lain adalah dengan menutupi kelemahan. Kalau harus pergi malam hari, dia melanjutkan, sebaiknya dijadwalkan ulang, atau lebih baik jangan pergi. "Jangan membawa perhiasan mencolok, ini untuk mereduksi dan mengurangi kelemahan-kelemahan yang dia miliki," kata dia menegaskan.

Itulah tips ringan dari kriminolog. Ada nasihat lama berbunyi, kejahatan terjadi bukan hanya karena niat, tapi juga karena kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar