Kamis, 14 September 2017

Wudhu cara Rosululloh

Secara syari’at wudhu’ ialah menggunakan air yang suci untuk mencuci anggota-anggota tertentu yang sudah diterangkan dan disyari’at kan Allah subhanahu wata’ala. Allah memerintahkan:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan , kedua mata-kaki (Al-Maaidah:6).
Allah tidak akan menerima shalat seseorang sebelum ia berwudhu’ (HSR. Bukhari di Fathul Baari, I/206; Muslim, no.255 dan imam lainnya).
Rasulullah juga mengatakan bahwa wudhu’ merupakan kunci diterimanya shalat. (HSR. Abu Dawud, no. 60).
Utsman bin Affan ra berkata: “Barangsiapa berwudhu’ seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan shalatnya sebagai tambahan pahala baginya” (HSR. Muslim, I/142, lihat Syarah Muslim, III/13).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa menyempurnakan wudhu’nya, kemudian ia pergi mengerjakan shalat wajib bersama orang-orang dengan berjama’ah atau di masjid (berjama’ah), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya” (HSR. Muslim, I//44, lihat Mukhtashar Shahih Muslim, no. 132).
Maka wajiblah bagi segenap kaum muslimin untuk mencontoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam segala hal, lebih-lebih dalam berwudhu’. Al-Hujjah kali ini memaparkan secara ringkas tentang tatacara wudhu’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melakukan wudhu’:
1. Memulai wudhu’ dengan niat.
Niat artinya menyengaja dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu’ karena melaksanakan perintah Allah subhanahu wata’ala dan mengikuti perintah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam.
Ibnu Taimiyah berkata: “Menurut kesepakatan para imam kaum muslimin, tempat niat itu di hati bukan lisan dalam semua masalah ibadah, baik bersuci, shalat, zakat, puasa, haji, memerdekakan budak, berjihad dan lainnya. Karena niat adalah kesengajaan dan kesungguhan dalam hati. (Majmu’atu ar-Rasaaili al-Kubra, I/243)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya… (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).

2. Tasmiyah (membaca bismillah)
Beliau memerintahkan membaca bismillah saat memulai wudhu’. Beliau bersabda:
Tidak sah/sempurna wudhu’ sesorang jika tidak menyebut nama Allah, (yakni bismillah) (HR. Ibnu Majah, 339; Tirmidzi, 26; Abu Dawud, 101. Hadits ini Shahih, lihat Shahih Jami’u ash-Shaghir, no. 744).
Abu Bakar, Hasan Al-Bashri dan Ishak bin Raahawaih mewajibkan membaca bismillah saat berwudhu’. Pendapat ini diikuti pula oleh Imam Ahmad, Ibnu Qudamah serta imam-imam yang lain, dengan berpegang pada hadits dari Anas tentang perintah Rasulullah untuk membaca bismillah saat berwudhu’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Berwudhu’lah kalian dengan membaca bismillah!” (HSR. Bukhari, I: 236, Muslim, 8: 441 dan Nasa’i, no. 78)
Dengan ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam: ”Berwudhu’lah kalian dengan membaca bismillah” maka wajiblah tasmiyah itu. Adapun bagi orang yang lupa hendaknya dia membaca bismillah ketika dia ingat. Wallahu a’lam.

3. Mencuci kedua telapak tangan
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mencuci kedua telapak tangan saat berwudhu’ sebanyak tiga kali. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga membolehkan mengambil air dari bejancdengan telapak tangan lalu mencuci kedua telapak tangan itu. Tetapi Rasulullah melarang bagi orang yang bangan tidur mencelupkan tangannya ke dalam bejana kecuali setelah mencucinya. (HR. Bukhari-Muslim)

4. Berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung
Yaitu mengambil air sepenuh telapak tangan kanan lalu memasukkan air kedalam hidung dengan cara menghirupnya dengan sekali nafas sampai air itu masuk ke dalam hidung yang paling ujung, kemudian menyemburkannya dengan cara memencet hidung dengan tangan kiri. Beliau melakukan perbuatan ini dengan tiga kali cidukan air. (HR. Bukhari-Muslim. Abu Dawud no. 140)
Imam Nawawi berkata: “Dalam hadits ini ada penunjukkan yang jelas bagi pendapat yang shahih dan terpilih, yaitu bahwasanya berkumur dengan menghirup air ke hidung dari tiga cidukan dan setiap cidukan ia berkumur dan menghirup air ke hidung, adalah sunnah. (Syarah Muslim, 3/122).
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menganjurkan untuk bersungguh-sungguh menghirup air ke hidung, kecuali dalam keadaan berpuasa, berdasarkan hadits Laqith bin Shabrah. (HR. Abu Dawud, no. 142; Tirmidzi, no. 38, Nasa’i )

5. Membasuh muka sambil menyela-nyela jenggot.
Yakni mengalirkan air keseluruh bagian muka. Batas muka itu adalah dari tumbuhnya rambut di kening sampai jenggot dan dagu, dan kedua pipi hingga pinggir telinga. Sedangkan Allah memerintahkan kita:
Dan basuhlah muka-muka kamu.” (Al-Maidah: 6)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Humran bin Abaan, bahwa cara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam membasuh mukanya saat wudhu’ sebanyak tiga kali”. (HR Bukhari, I/48), Fathul Bari, I/259. no.159 dan Muslim I/14)
Setalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam membasuh mukanya beliau mengambil seciduk air lagi (di telapak tangan), kemudian dimasukkannya ke bawah dagunya, lalu ia menyela-nyela jenggotnya, dan beliau bersabda bahwa hal tersebut diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala. (HR. Tirmidzi no.31, Abu Dawud, no. 145; Baihaqi, I/154 dan Hakim, I/149, Shahih Jaami’u ash-Shaghir no. 4572).
6. Membasuh kedua tangan sampai siku
Menyiram air pada tangan sampai membasahi kedua siku, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Dan bashlah tangan-tanganmu sampai siku” (Al-Maaidah: 6)
Rasulullah membasuh tangannya yang kanan sampai melewati sikunya, dilakukan tiga kali, dan yang kiri demikian pula, Rasulullah mengalirkan air dari sikunya (Bukhari-Muslim, HR. Daraquthni, I/15, Baihaqz, I/56)
Rasulullah juga menyarankan agar melebihkan basuhan air dari batas wudhu’ pada wajah, tangan dan kaki agar kecemerlangan bagian-bagian itu lebih panjang dan cemerlang pada hari kiamat (HR. Muslim I/149)
7. Mengusap kepada, telinga dan sorban
Mengusap kepala, haruslah dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagian kepala. Sebab Allah subhanahu wata’ala memerintahkan:
Dan usaplah kepala-kepala kalian…” (Al-Maidah: 6).
Rasulullah mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahkan dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepalanya ke belakangnya tengkuknya kemudian mengambalikan lagi ke depan kepalanya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251)
Setelah itu tanpa mengambil air baru Rasulullah langsung mengusap kedua telingannya. Dengan cara memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusap-usap kedua daun telinga. Karena Rasulullah bersabda: ”Dua telinga itu termasuk kepala.”(HSR. Tirmidzi, no. 37, Ibnu Majah, no. 442 dan 444, Abu Dawud no. 134 dan 135, Nasa’i no. 140)
Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits adh-Dha’ifah, no. 995 mengatakan: “Tidak terdapat di dalam sunnah (hadits-hadits nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam) yang mewajibkan mengambil air baru untuk mengusap dua telinga. Keduanya diusap dengan sisa air dari mengusap kepala berdasarkan hadits Rubayyi’:
Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengusap kepalanya dengan air sisa yang ada di tangannya. (HR. Abu Dawud dan lainnya dengan sanad hasan)
Dalam mengusap kepala Rasulullah melakukannya satu kali, bukan dua kali dan bukan tiga kali. Berkata Ali bin Abi Thalib ra : “Aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengusap kepalanya satu kali. (lihat _Shahih Abu Dawud, no. 106). Kata Rubayyi bin Muawwidz: “Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berwudhu’, lalu ia mengusap kepalanya yaitu mengusap bagian depan dan belakang darinya, kedua pelipisnya, dan kedua telinganya satu kali.“ (HSR Tirmidzi, no. 34 dan Shahih Tirmidzi no. 31)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam juga mencontohkan bahwa bagi orang yang memakai sorban atau sepatu maka dibolehkan untuk tidak membukanya saat berwudhu’, cukup dengan menyapu diatasnya, (HSR. Bukhari dalam Fathul Baari I/266 dan selainnya) asal saja sorban dan sepatunya itu dipakai saat shalat, serta tidak bernajis.
Adapun peci/kopiah/songkok bukan termasuk sorban, sebagaimana dijelaskan oleh para Imam dan tidak boleh diusap diatasnya saat berwudhu’ seperti layaknya sorban. Alasannya karena:
  1. Peci/kopiah/songkok diluar kebiasaan dan juga tidak menutupi seluruh kepala.
  2. Tidak ada kesulitan bagi seseorang untuk melepaskannya.
Adapun Kerudung, jilbab bagi wanita, maka dibolehkan untuk mengusap diatasnya, karena ummu Salamah (salah satu isteri Nabi) pernah mengusap jilbabnya, hal ini disebutkan oleh Ibnu Mundzir. (Lihat al-Mughni, I/312 atau I/383-384).
8. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki
Allah subhanahu wata’ala berfirman: ”Dan basuhlah kaki-kakimu hingga dua mata kaki” (Al-Maidah: 6)
Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara membasuhnya akan terkena ancaman neraka, sebagaimana beliau mengistilahkannya dengan tumit-tumit neraka. Beliau memerintahkan agar membasuh kaki sampai kena mata kaki bahkan beliau mencontohkan sampai membasahi betisnya. Beliau mendahulukan kaki kanan dibasuh hingga tiga kali kemudian kaki kiri juga demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128)
Imam Nawai di dalam Syarh Muslim berkata. “Maksud Imam Muslim berdalil dari hadits ini menunjukkan wajibnya membasuh kedua kaki, serta tidak cukup jika dengan cara mengusap saja.”
Sedangkan pendapat menyela-nyela jari kaki dengan jari kelingking tidak ada keterangan di dalam hadits. Ini hanyalah pendapat dari Imam Ghazali karena ia mengqiyaskannya dengan istinja’.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “…barangsiapa diantara kalian yang sanggup, maka hendaklahnya ia memanjangkan kecermerlangan muka, dua tangan dan kakinya.” (HSR. Muslim, 1/149 atau Syarah Shahih Muslim no. 246)
9. Tertib
Semua tatacara wudhu’ tersebut dilakukan dengan tertib (berurutan) muwalat (menyegerakan dengan basuhan berikutnya) dan disunahkan tayaamun (mendahulukan yang kanan atas yang kiri) [Bukhari-Muslim]
Dalam penggunaan air hendaknya secukupnya dan tidak berlebihan, sebab Rasulullah pernah mengerjakan dengan sekali basuhan, dua kali basuhan atau tiga kali basuhan [Bukhari]
10. Berdoa
Yakni membaca do’a yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam:

“Asyahdu anlaa ilaa ha illalah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abdullahi wa rasuulahu. Allahummaj ‘alni minattawwabiina waja’alni minal mutathohhiriin (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)


Jumat, 08 September 2017

Majas

Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis


Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastrasemakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.[1]Majas digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya puisi dan prosa. Umumnya puisi dapat mempergunakan lebih banyak majas dibandingkan dengan prosa.


Macam Macam Majas

 Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini akan kita bahas mengenai macam-macam majas dan contohnya satu persatu.

Majas Perbandingan

Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.
majas perbandingan

1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya

Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.
Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Berikut contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):
  • Semangatnya begitu keras bagaikan batu
  • Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
  • Senyumnya manis bagai gula jawa
  • Matamu bagai bintang kejora
  • Otaknya encer seperti air
  • Biacaranya seperti tong kosong
  • Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
  • Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah

    • Kemana mana berdua seperti perangko
      Kecepatan menghitung seperti kalkulator
      Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
      Rambutnya bak mayang yang terurai
      2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya
        Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup. Berikut contoh kalimat majas personifikasi
  • Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
  • Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
  • Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
  • Panas matahari mulai membakar kulit penonton
  • Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
  • Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
  • Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
  • Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
  • Nyanyian handphone mengagetkanku
  • Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah lama lewat.
  • Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
  • Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
  • Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
  • Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi

3. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya

Majas metafora ialah majas ayang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frasa secara Implisit tidak berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain berdasarkan pada persamaan ataupun perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu. Langsung saja berikut contoh kalimat majas metafora :
  • Perasaanku sejernih embun pagi
  • Dia adalah lelaki terkutuk
  • Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
  • Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini
  • Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar
  • Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
  • Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja merah.
  • Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan
  • Dia menjadi anak emas di kelas kami
  • Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
  • Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
  • Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
  • Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
  • Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
  • Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi mengkonsumsinya

4. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya

Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang. berikut contoh kalimat majas simbolik.
contoh-kalimat-majas-simbolik
  • Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
  • Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
  • Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
  • Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
  • Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
  • Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
  • Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas dan sulit ditangkap.

5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya

Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. berikut majas alegori dan contoh kalimatnya
  • Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
  • Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya musnah
  • Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

6. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya

Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi. Berikut contoh kalimat majas simile.
  • Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran
  • Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan
  • Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
  • Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
  • Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
  • Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan
  • Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan selalu di ingat selamanya.

7. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya

Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum. Lebih mudahnya kita lihat contoh kalimat majas metonimia berikut ini.
  • Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)
  • Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air minum)
  • Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)

8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya

Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. berikut penjelasan dan contoh kalimatnya
Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
  • Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
  • Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
  • Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
  • Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.

Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan. Berikut ini macam macam majas pertentangan
majas-pertentangan

1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya

Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas paradoks.
  • Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
  • Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
  • Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang berkepala dingin.
  • Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
  • Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang menyukainya.
  • Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya

2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya

Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna. Pasangan kata ini disajikan secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
contoh-majas-antitesis
  • Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus
  • Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
  • Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.

3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya

Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat dengan majas litotes.
  • Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?
  • Mampirlah sebentar di gubuk kami ini
  • Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
  • Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
  • Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit
  • Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran adikku
  • Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
  • Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
  • Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
  • Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan kasih sayang.

4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya

Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari kenyataan aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca dan pendengarnya sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh kalimat majas hiperbola
  • Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
  • Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
  • Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari Australia.
  • Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
  • Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
  • Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi sesuap nasi untuk menghidupi kita.
  • Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
  • Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan sederhana ini.
  • Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.

Majas Penegasan

Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar. berikut macam macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.
majas-penegasan

1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya

Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh kalimat majas pleonasme
  • Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke bawah)
  • Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika polisi datang (mundur ke belakang)
  • Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
  • Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
  • Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
  • Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
  • Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.

2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya

Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud. Berikut contoh kalimat majas repetisi.
  • Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang kuharap datang untuk menghiburku
  • Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
  • Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari. Sana keluar cari angin biar sehat.
  • Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
  • Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa berperstasi

3. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya

Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat untuk beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud. Berikut contoh kalimat yang menggunkaan majas Tautologi
  • Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
  • Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana, masa tertawa masa kecewa
  • Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini

4. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya

Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi sebetulnya tak perlu untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Berikut contoh kalimat menggunakan majas retorik
contoh kalimat majas-retorik
  • Sholat jum’at dilakukan hari apa?
  • Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
  • Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
  • Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
  • Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?

5. Majas paralelisme dan Contoh Kalimatnya

Makas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya digunakan untuk penegasan makna frase dalam sebuah puisi. Berikut ini contoh kalimat majas paralelisme
Sungguh aku mendengar
Sungguh aku melihat
Sungguh aku merasakan
Sungguh aku merinduimu
Sungguh aku mencintaimu

6. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya

Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara berurutan dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Berikut ini contoh kalimat menggunakan majas klimaks.
  • Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang gubernur
  • Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
  • Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
  • Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai yang harga Rp 2.500.000

7. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya

Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara berturut-turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. berikut contoh kalimat majas antiklimaks
  • Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
  • Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
  • Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
  • Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk kesehatan.

Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya.
majas-sindiran-jempolkaki-com

1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya

Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat majas ironi
  • Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.
  • Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa membacanya kecuali dia
  • Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak tersentuh
  • Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk selalu terlambat.
  • Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa sakit hati
  • Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa
  • Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu

2. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya

Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi paling kasar. majas ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang marah besar. Berikut contoh kalimat bermajas sarkasme
contoh kalimat bermajas-sarkasme
  • Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!
  • Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
  • Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!

3. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya

Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak langsung atau implisit. berikut contoh kalimat bermajas implisit
  • Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
  • Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
  • Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
  • Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat nilai sempurna dengan cara curang